Vinfant telah membangun pabrik mobil di Subang dengan nilai investasi Rp3,2 triliun.
Subang, properti Indonesia – Produsen otomotif Vinfant pada Senin 15 Juli 2024 memulai pembangunan pabrik mobil listrik di Subang, Jawa Barat. Perusahaan asal Vietnam ini menyumbang dana awal sebesar USD 200 juta atau Rp 3,2 triliun.
“Pengembangan ini mencakup pabrik perakitan sebelah kanan yang dirancang khusus untuk pasar Indonesia,” kata Nguyen Duc Thanh, CEO dan CEO Vigraine Global Charging Station Jsc Vingroup di Subang, seperti dilansir situs tersebut. asiatoday.id, Senin (15/7)
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengatakan potensi investasi produsen otomotif Vietnam Vinfant di Indonesia mencapai 1,2 miliar dolar. Uang tersebut untuk pembangunan pabrik mobil listrik yang rencananya akan diproduksi pada tahun 2026. Menurut Jokowi, pembangunan pabrik mobil listrik Vinfant akan memperkuat ekosistem kendaraan listrik nasional.
Pabrik Vinfant sendiri berdiri di atas lahan seluas lebih dari 100 hektar. Kapasitas pabrik Vinfant mencapai 50 ribu unit per tahun dan direncanakan mampu menyerap 1.000 hingga 3.000 orang. VinFast telah menjadwalkan pabrik ini mulai beroperasi pada kuartal keempat tahun 2025 untuk memproduksi mobil listrik penggerak kanan.
Fasilitas manufaktur Vinfant mencakup beberapa area produksi utama Toko Tubuh, Toko Perakitan Umum, Situs pengujian Toko catDan seterusnya. Fasilitas manufaktur ini dinilai sangat strategis karena dekat dengan pelabuhan.
Kawasan industri terus berkembang.
Di tahun Pada kuartal I-2024, sektor lahan industri diketahui masih menjadi salah satu subsektor properti yang pergerakannya paling cepat, selain hotel. Hal ini tidak terlepas dari strategi para pelaku industri yang terus memperluas operasinya dan mengakuisisi lahan baru untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di pasar dalam negeri yang menjanjikan.
Colliers Indonesia mencatat ada beberapa persyaratan lahan yang bisa dipilih pemain di sektor ini. Letaknya strategis dengan akses mudah terhadap sumber daya alam, upah tenaga kerja kompetitif dan pasar yang besar.
Oleh karena itu, menurut Colliers, kawasan industri yang dipadukan dengan infrastruktur transportasi yang kuat, seperti akses pelabuhan yang mudah dan cepat serta jaringan jalan yang mendukung, menjadi pilihan menarik bagi perusahaan sebagai lokasi incaran.
Tak hanya itu, menurut Collier Indonesia, pengelola kawasan industri saat ini juga berminat untuk mengakuisisi lahan baru di luar Jakarta, seperti kawasan Subang. Pembangunan pelabuhan baru tersebut diyakini akan menjadi katalisator terciptanya kawasan industri baru di kawasan tersebut.