Laba bersih Pakwon Jati turun 23 persen pada semester I 2024
Surabaya, Indonesia Properti – Pengembang properti PT Pakuwon Jati, Tbk merilis kinerja keuangan semester I 2024 pada Senin (29/7). Dalam laporan keuangan unaudited, pendapatan perseroan hingga tahun yang berakhir Juni 2024 tercatat sebesar Rp3,26 triliun atau tumbuh 12,5 persen per 31 Juni 2023 yakni sebesar Rp2,89 triliun.
Pendapatan ini dikontribusikan dari Pendapatan berulang Pendapatan perseroan dari kamar dan apartemen berlayanan sebesar 1,3 triliun birr, pendapatan jasa pemeliharaan sebesar 444 miliar, pendapatan hotel sebesar 569 miliar, penjualan kondominium dan perkantoran sebesar 457 miliar, penjualan tanah dan bangunan sebesar 357 miliar, dan usaha lainnya sebesar 401 miliar.
Namun pencapaian positif tersebut tidak menghasilkan laba bersih pemilik induk perusahaan sebesar Rp 846,33 miliar atau turun 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,09 triliun.
Kepemilikan tanah di Semarang
Pada pertengahan Juni lalu, Pakwon Jati melanjutkan komitmen diversifikasi geografis dengan membeli lahan seluas 5,2 hektar di Semarang seharga Rp 121,7 miliar.
Tanah tersebut dibeli dari PT Putra Wahid Sejatera dan pemilik tanah perorangan pada 6 Juni 2024. Pada akhir tahap kedua ini, total akumulasi pembelian lahan yang dilakukan PWON di Semarang seluas 18,2 hektare dengan total nilai 424,5 miliar dolar.
Direktur PT Pakuwon Jati Tbk. Minarto mengatakan, lahan di Semarang nantinya akan menjadi kawasan superblock yang mencakup retail, mall, hotel, dan apartemen. Super blok ini nantinya akan menjadi super blok ke-8 milik Pakuwon.
“Perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk mengembangkan dan mengelola proyek Superblok baru. Pengembangan ini diharapkan dapat menjaga kelangsungan dan stabilitas pendapatan berulang perusahaan serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan perekonomian lokal,” kata Minarto dalam keterangannya lalu. Selasa (11/6).