Pemilik properti bersiap untuk menyerap semakin banyak ruang kantor
Jakarta, properti Indonesia – Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, permintaan sewa ruang perkantoran di Jakarta dan Surabaya akan mulai meningkat hingga paruh pertama tahun 2024 seiring dengan pulihnya kepercayaan dunia usaha pascapandemi. Namun keadaan ini memunculkan tren baru di kalangan penyewa, terutama mengenai lantai yang diinginkan.
Misalnya, di pasar perkantoran Jakarta, penyewa tampaknya lebih mengutamakan kualitas dan fasilitas dibandingkan luas ruangan. Sementara itu, di Surabaya, permintaan ruang perkantoran diperkirakan akan tetap moderat sepanjang tahun 2024, meskipun ada banyak pilihan.
Kebutuhan akan ruang perkantoran semakin meningkat seiring dengan tingginya minat berbagai sektor usaha untuk menempati ruang perkantoran. Hal ini terutama didorong oleh sektor keuangan, dimana beberapa perusahaan optimistis membuka cabang di Surabaya menunjukkan iklim usaha yang positif.
Collier Property Consultants dalam laporannya yang bertajuk Laporan Pasar Properti Collier Q2 2024 Di negara bagian, tuan tanah harus merancang strategi retensi penyewa yang efektif untuk mempertahankan profitabilitas, termasuk meningkatkan fasilitas dan layanan untuk meningkatkan daya saing properti dalam lanskap pasar yang terus berkembang.
Kepala Riset Colliers Ferri Salanto mengatakan pemilik properti yang menawarkan harga bersaing dan paket menarik kemungkinan akan terus menarik permintaan yang kuat dari penyewa. Selain itu, pasar terlihat lebih menarik di sisa tahun 2024 karena lebih banyak pembukaan cabang dan perluasan ruang.
“Perusahaan diharapkan dapat mendiversifikasi lini bisnisnya sesuai dengan beberapa sektor yang menunjukkan kinerja positif. Diperlukan strategi yang matang, namun pemulihan pascapandemi akan membuka peluang pertumbuhan bisnis,” ujarnya.
Prospek perekonomian Indonesia dan terkendalinya inflasi pada triwulan II tahun 2024 dapat mendongkrak daya beli dalam negeri, tambahnya. Periode pasca pemilu juga memberikan peluang bagi pemerintah untuk menerapkan kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat. “Ini bisa menjadi sinyal bagi pemilik properti untuk bersiap menyerap lebih banyak ruang,” jelasnya.