Optimisme Paradise Indonesia akan mendongkrak sentimen pasar properti di tahun 2025
Jakarta, properti Indonesia – Optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 mendorong penyedia properti PT Indonesia Paradise Property TBIC (INPP) menaikkan target kinerjanya.
Optimisme tersebut didasari oleh beberapa faktor, antara lain; Proyek-proyek besar yang sedang atau akan segera diselesaikan, pengembangan unit komersial dan hotel serta penguatan struktur permodalan. Diana Solaiman, Chief Corporate Services Officer INPP menyampaikan acara tersebut. Temu media dan konferensi pers Paradise Indonesia Itu berjudul. Membangun besok Di Jakarta, Jumat 20 Desember 2024.
Menurut Diana, perseroan yakin langkah korporasi ini akan mendapat respon positif dari masyarakat karena meneruskan momentum pertumbuhan yang telah memberikan kontribusi signifikan dari pendapatan berulang. (Pendapatan berulang). Sebagai informasi, pada kuartal III tahun 2024, INPP berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 878,1 miliar atau meningkat 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan laba bersih meningkat 121% menjadi Rp342,6 miliar.
Chief Corporate Services Officer INPP, Diana Solaiman (kanan) pada media briefing dan konferensi pers di Garden Gardens Indonesia, Jumat (20/12).
Diana mengatakan, divisi bisnis dan perhotelan INPP mengalami pertumbuhan positif dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan adanya permintaan akan ruang komersial dan akomodasi, terutama seiring dengan pulihnya perekonomian. Oleh karena itu, kami menaruh harapan besar pada kinerja perusahaan pada tahun 2025 kembali tumbuh positif dan menghasilkan pendapatan yang tinggi, khususnya pada pendapatan berulang (recurring revenue streams),” jelasnya.
Menurut Diana, secara riil INPP memiliki beberapa proyek besar yang sedang atau akan segera selesai, seperti Antasari Place di Jakarta, Mall 23 Pascal Extension di Bandung, Pusat Perbelanjaan 23 Semarang, dan proyek hotel komersial di Balikpapan. “Diharapkan proyek-proyek tersebut dapat menjadi mesin pertumbuhan baru bagi INPP,” tutupnya.
Tak hanya itu, komitmen perusahaan terhadap prospek pertumbuhan, bersama pengembang merek Paradise Indonesia juga mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 1 triliun. Sementara itu, untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dan mendukung pengembangan bisnisnya, INPP sendiri melepas dua seri obligasi senilai 500 miliar birr.
Sementara itu, terkait kondisi pasar yang diperkirakan semakin menantang pada tahun 2025, Diana menegaskan, dengan strategi yang tepat, INPP mampu menunjukkan kinerja yang stabil selama beberapa tahun terakhir. Salah satunya fokus pada segmen pasar menengah dan menengah atas.
“Seperti kita ketahui, masyarakat kelas menengah atas cenderung lebih resisten terhadap perubahan ekonomi dan perubahan kebijakan, termasuk penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12% yang mulai berlaku tahun depan. Hal ini disebabkan oleh kuatnya daya beli dan pentingnya sisa aset di segmen ini,” kata Diana. Ungkapnya optimis.