Bandingkan daftar

Perbedaan Sertifikat HGB dan SHM: Fungsi, Hak, dan Prosesnya

Perbedaan Sertifikat HGB dan SHM: Fungsi, Hak, dan Prosesnya

Poin Utama

  • Memahami perbedaan antara Sertifikat Hak Milik (SHM) dan Hak Guna Bangunan (HGB) sangat penting dalam transaksi properti. SHM memberikan hak kepemilikan penuh dan turun-temurun, sedangkan HGB hanya memberikan hak untuk mendirikan bangunan dengan batas waktu tertentu.

  • SHM memberikan keamanan hukum yang lebih kuat dan dapat digunakan sebagai jaminan dalam transaksi finansial, menjadikannya pilihan yang lebih aman untuk investasi jangka panjang.

  • HGB memungkinkan pembangunan di atas tanah yang bukan milik sendiri, mendorong investasi dalam sektor properti dan pengembangan infrastruktur, dan sering kali lebih fleksibel untuk proyek perumahan baru.

  • Proses pengubahan HGB menjadi SHM memerlukan pemenuhan syarat administratif dan dokumen yang lengkap, dan penting untuk memahami biaya serta waktu yang dibutuhkan dalam proses ini.

  • Ketika mempertimbangkan nilai investasi, SHM cenderung meningkatkan nilai properti lebih baik daripada HGB, yang dapat memiliki risiko investasi lebih tinggi karena batasan waktu.

  • Faktor-faktor seperti tujuan penggunaan dan jangka waktu investasi perlu dipertimbangkan saat memilih antara SHM dan HGB, karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan properti Anda.

Memahami perbedaan sertifikat SHM dan HGB penting bagi pemilik properti di Indonesia. Sertifikat Hak Milik (SHM) memberikan hak kepemilikan penuh dan dianggap lebih kuat karena tidak ada batas waktu. Ini sangat cocok untuk rumah tinggal atau investasi jangka panjang. Sebaliknya, Hak Guna Bangunan (HGB) memungkinkan penggunaan tanah selama jangka waktu tertentu, biasanya 30 tahun dan dapat diperpanjang. Ini lebih sering dipakai untuk properti komersial atau industri. Mengetahui perbedaan ini membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat terkait pembelian atau pengelolaan properti, sehingga Anda dapat merencanakan investasi dengan lebih baik. Dengan informasi ini, Anda bisa menilai mana yang lebih sesuai untuk kebutuhan Anda.

Apa Itu SHM dan HGB?

Definisi Sertifikat Hak Milik

Sertifikat Hak Milik (SHM) adalah bentuk kepemilikan tanah yang paling kuat dan bersifat turun-temurun. Dengan adanya sertifikat hak guna bangunan, pemilik dapat memiliki bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri. Ini berarti pemilik memiliki kendali penuh atas tanah dan bangunan di atasnya tanpa batasan waktu, memberikan ketenangan pikiran dan keamanan hukum.

Definisi Hak Guna Bangunan

Hak Guna Bangunan (HGB) memungkinkan seseorang atau badan hukum untuk mendirikan bangunan atas tanah yang bukan miliknya. HGB bersifat sementara, biasanya memiliki jangka waktu hingga 30 tahun, dan bisa diperpanjang hingga 20 tahun. Seperti menyewa apartemen, Anda memiliki hak untuk menggunakan bangunan tetapi tidak tanahnya. Biaya perpanjangan HGB juga bervariasi, tergantung pada nilai tanah, diatur oleh pokok agraria.

Fungsi dan Tujuan SHM

SHM berfungsi sebagai bukti sah kepemilikan tanah, memberikan jaminan hukum bagi pemiliknya. Dengan sertifikat hak milik, tanah dan bangunan atas tanah yang bukan miliknya dapat digunakan sebagai jaminan dalam transaksi finansial.

Fungsi dan Tujuan HGB

HGB, atau sertifikat hak guna bangunan, memungkinkan pembangunan di atas tanah hak pengelolaan yang bukan miliknya sendiri, mendorong investasi dalam sektor properti dan berkontribusi pada pengembangan infrastruktur.

Perbedaan Antara SHM dan HGB

1. Hak Kepemilikan

Hak Milik (SHM) memberikan kepemilikan penuh dan utuh atas tanah dan bangunan. Dalam konteks hukum, ini berarti Anda memiliki hak penuh tanpa batasan waktu. Sebaliknya, sertifikat hak guna bangunan (HGB) memiliki batasan, karena hak ini hanya berlaku untuk jangka waktu tertentu. Hak kepemilikan SHM memungkinkan penggunaan tanah yang lebih bebas, yang berguna bagi mereka yang ingin membangun atau mengembangkan tanah hak pengelolaan tanpa batasan.

2. Durasi Kepemilikan

SHM atau sertifikat hak milik berlaku seumur hidup, memberikan keamanan jangka panjang. Sementara itu, sertifikat hak guna bangunan (HGB) biasanya berjangka 30 tahun dan perlu diperpanjang setelah berakhir, jika tidak, tanah hak pengelolaan dapat kembali ke negara.

3. Fleksibilitas Penggunaan

Dengan sertifikat hak milik, Anda memiliki kebebasan penuh dalam penggunaan tanah, yang berarti tidak ada batasan signifikan yang menghambat pengembangan atau penyesuaian properti. Sebaliknya, sertifikat hak guna bangunan membatasi penggunaan tanah sesuai peruntukan, yang dapat mengurangi nilai investasi.

4. Batasan dan Kewajiban

  • SHM tidak memiliki batasan jangka waktu.

  • HGB memerlukan perpanjangan setiap 30 tahun.

  • Biaya perpanjangan HGB tergantung pada harga tanah per meter persegi.

  • Pemilik HGB harus mematuhi peraturan penggunaan tanah.

5. Nilai Investasi

Sertifikat hak guna bangunan (HGB) memiliki risiko investasi terkait dengan perpanjangan dan batasan hukum, sementara SHGB menjadi SHM cenderung meningkatkan nilai properti karena kepemilikan penuh dan keamanan.

Mengubah HGB Menjadi SHM

Mengubah HGB Menjadi SHM
Mengubah HGB Menjadi SHM

Mengubah Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM) adalah langkah penting bagi pemilik tanah hak pengelolaan yang ingin meningkatkan status kepemilikan lahan dan bangunan. Proses ini harus melalui jalur yang legal serta sesuai dengan akta tanah yang berlaku.

Syarat Mengubah HGB ke SHM

Pertama, siapkan dokumen seperti fotokopi KTP, akta tanah, sertifikat hak guna bangunan, dan IMB. Pastikan juga Anda memiliki bukti pembayaran pajak PBB terbaru. Persyaratan administratif lain yang harus dipenuhi meliputi surat pernyataan dari pemegang HGB untuk mempercepat proses perubahan.

Proses Perubahan HGB ke SHM

Proses pengubahan sertifikat hak guna bangunan (HGB) menjadi sertifikat hak milik (SHM) melibatkan beberapa langkah. Setelah dokumen lengkap, Anda perlu mengunjungi Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk menyerahkan dokumen dan mengisi formulir yang disediakan. Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 5 hari kerja setelah pembayaran, dan penting untuk memastikan semua informasi dalam akta tanah telah diisi dengan benar untuk menghindari masalah di kemudian hari.

Biaya Mengubah HGB ke SHM

Berikut adalah gambaran biaya yang dibutuhkan:

Jenis Biaya

Rincian

PNBP

2% x (NJOP atau nilai pasar – Rp60 juta)

BPHTB

5% x (NPOP – NPOPTKP)

Biaya ini sebanding dengan manfaat yang diperoleh, seperti kepemilikan tanah yang berlaku selamanya dan ideal untuk investasi jangka panjang. Dalam kesimpulan, mengubah HGB ke SHM adalah investasi berharga.

Mengapa Memilih SHM atau HGB?

Mengapa Memilih SHM atau HGB
Mengapa Memilih SHM atau HGB

Memilih antara Sertifikat Hak Milik (SHM) dan Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) melibatkan banyak pertimbangan. Salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan adalah tujuan penggunaan properti dan bagaimana tanah hak pengelolaan dapat dimanfaatkan. SHM, yang bersifat permanen, menawarkan kepemilikan penuh tanpa batas waktu, cocok untuk investasi jangka panjang atau properti yang ingin diwariskan. Di sisi lain, HGB, dengan masa berlaku 30 tahun dan dapat diperpanjang, lebih fleksibel untuk pembangunan dan investasi sementara.

Keuntungan Memiliki Sertifikat SHM

  • Kepemilikan Permanen: Tidak ada batasan waktu yang memberikan ketenangan pikiran.

  • Nilai Jual Tinggi: Properti dengan SHM umumnya lebih bernilai di pasar.

  • Perlindungan Hukum: Hak milik dilindungi secara penuh oleh hukum.

  • Fleksibilitas Penggunaan: Bebas untuk digunakan atau dimodifikasi sesuai keinginan.

Sertifikat hak milik juga ideal sebagai warisan, memberikan kepastian hukum bagi penerus dan menjadi hak milik yang menguntungkan.

Kenapa Perumahan Memakai Sertifikat HGB?

Banyak perumahan memilih sertifikat hak guna bangunan (HGB) karena lebih terjangkau dan efisien dalam pengembangan. Dengan HGB, pengembang dapat memaksimalkan hak atas tanah dengan biaya lebih rendah.

Apartemen Lebih Baik SHM atau HGB?

Faktor

SHM

HGB

Masa Berlaku

Tidak terbatas

30 tahun (dapat diperpanjang)

Harga

Lebih tinggi

Lebih terjangkau

Legalitas

Hak penuh

Keterbatasan waktu

Pilihan antara sertifikat hak guna bangunan (HGB) dan sertifikat hak milik (SHM) pada apartemen tergantung pada tujuan finansial dan hukum.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara sertifikat hak guna bangunan (HGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) sangat penting. SHM memberikan kepemilikan penuh dan keamanan jangka panjang, sedangkan HGB menawarkan fleksibilitas dan biaya awal yang lebih rendah. Memilih antara SHM dan HGB tergantung pada kebutuhan dan tujuan Anda. SHM cocok bagi yang ingin memiliki properti sepenuhnya dan menikmati hak atas tanah yang lebih luas. Pastikan mempertimbangkan tujuan investasi Anda sebelum memutuskan. Untuk informasi lebih lanjut, konsultasikan dengan ahli properti atau notaris agar Anda dapat memahami lebih baik tentang hak milik atas tanah di Indonesia.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa itu sertifikat SHM?

Sertifikat Hak Milik (SHM) adalah bukti kepemilikan tanah yang paling kuat di Indonesia, dan dengan SHGB menjadi SHM, kepemilikan tanah bersifat permanen.

Apa itu sertifikat HGB?

Hak Guna Bangunan (HGB) adalah sertifikat hak guna bangunan yang memberikan hak untuk mendirikan bangunan di atas tanah milik negara atau pihak lain dengan jangka waktu tertentu, biasanya 30 tahun, dan bisa diperpanjang.

Mengapa SHM lebih diinginkan?

SHM memberikan kepastian hukum dan keamanan yang lebih tinggi. Tanah dengan SHM dapat diwariskan, diperjualbelikan, dan diagunkan dengan lebih mudah dibandingkan HGB.

Bisakah HGB diubah menjadi SHM?

Ya, sertifikat hak guna bangunan (HGB) dapat diubah menjadi sertifikat hak milik (SHM) melalui permohonan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan memenuhi persyaratan tertentu.

Apakah ada biaya untuk mengubah HGB menjadi SHM?

Ya, ada biaya untuk mengurus perubahan dari sertifikat hak guna bangunan (HGB) menjadi SHM. Biaya ini mencakup administrasi dan pajak yang berlaku.

Apa kelemahan dari sertifikat HGB?

HGB atau sertifikat hak guna bangunan memiliki batas waktu dan harus diperpanjang, berbeda dengan SHM yang permanen.

Kapan seseorang harus memilih HGB?

Pilih HGB atau sertifikat hak guna bangunan jika Anda berencana menggunakan properti untuk jangka pendek.

img

9pro

Pos terkait

  • Blog

8 Tips Memilih Developer Perumahan yang Berkualitas dan Terpercaya

Poin Utama Menentukan developer perumahan yang tepat sangat penting untuk memastikan...

lanjutkan membaca
oleh 9pro
  • Blog

Panduan Renovasi Apartemen Hemat Biaya dan Efektif

Poin Utama Evaluasi kondisi apartemen secara menyeluruh penting untuk menentukan area yang...

lanjutkan membaca
oleh 9pro
  • Blog

7 Langkah Mudah Menghitung Harga Tanah per Meter dengan Akurat

Poin Utama Mengetahui harga tanah per meter sangat penting bagi pemilik rumah untuk...

lanjutkan membaca
oleh 9pro

Bergabunglah dengan Diskusi